Oleh Khofid Mustikayadi
Reformasi adalah suatu pembentukan ulang atau perubahan terhadap bentuk sistem yang telah ada. Kata reformasi itu sendiri baru dikenal pada saat pembaharuan dan perubahan bentuk sistem pada gereja kristen khatolik di Eropa Barat pada abad ke-16. Namun, di Indonesia sendiri kata Reformasi itu sangat mengacuh pada Era setelah jatuhnya Era Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama 32 Tahun.
Tanda-tanda akan terjadinya reformasi di Indonesia dimulai dengan keadaan Indonesia yang semakin memburuk pada tahun 1998, terutama dari segi Ekonomi, Krisis moneter yang menjadi-jadi membuat harga tukar dolar melambung tinggi, diiringin dengan harga-harga sembako yang juga ikut-ikutan terbang melambung membuat banyak rakyat Indonesia menderita, banyak perusahaan yang gulung tikar, rakyat yang kelaparan, dan kriminalitas yang meningkat.
Keadaan ini memicu rakyat Indonesia untuk melakukan demonstrasi penolakan dan keinginan yang besar untuk suatu perubahan. Walaupun sesungguhnya demosntrasi penolakan sistem merupakan hal yang tabu untuk dilakukan. Hasilnya membuat 3 orang mahasiswa menjemput masa depanya didepan senjata api aparat yang tak sepatutnya digunakan untuk menenangkan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan.
3 orang korban pun telah membakar semangat seluruh rakyat Indonesia, mereka berbondong-bondong mendatangi gedung MPR, mengepung dan memaksa. Satu-satunya yang dapat menenangkan meraka hanyalah kemunculan sang Presiden dengan surat pengunduran dirinya.
Dimulai dari pengunduran diri Presiden Soeharto, dan diangkatnya Wakil Presiden BJ Habibie, menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-3, merupakan awal dari sebuah era baru yang kita kenal dengan era reformasi.
Reformaswi ini membawa banyak perubahan terhadap sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, terbukanya pers, KKN yang coba untuk dihapuskan namun tak kunjung sampai, dihapuskanya dwifungsi ABRI, dan banyak hal lainya.
Pada dasarnya, rakyat Indonesia telah jenuh dengan pemimpin yang telah terlalu lama masa jabatanya, dengan diktatorisme yang menjadi-jadi, serta dengan keadaan social ekonomi yang semakin memburuk. Hal inilah sebenarnya yang memaksa rakyat yang didominasi oleh mahasiswa untuk meneriakkan kata reformasi.
Namun hingga saat ini, telah berlalu 12 tahun dari awal Eranya reformasi ( eranya perubahan ), tak begitu banyak hal yang telah berubah keadaan Indonesia tak juga semakin membaik, banyak juga orang yang mengatakan bahwa, keadaaan Indonesia sekarang ini tak lebih baik daripada Keadaan sebelum reformasi.
Telah memimpin 3 Presiden yang dipilih oleh rakyat, juga tak membawa perubahan malah-malah rakyat semakin kecewa dengan keadaan, peraturan yang dibuat oleh pemerintahan saat ini. Kita sebagai rakyat masih menunggu sebuah reformasi yang nyata dan tak hanya sekedar konsep perubahan di atas kertas demonstrasi saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar